Jumat, 04 Desember 2009

TITIK BALIK HARI AIDS SEDUNIA "SATU DUNIA TANPA STIGMA DAN DISKRIMINASI"


1 Desember selalu kita peringati sebagai hari aids sedunia (HAS) di seluruh belahan dunia. Momen 1 desember ini ditetapkan oleh WHO sebagai hari aids sedunia. Di tahun 2009 ini sudah ada 33 juta orang mengidap HIV diseluruh dunia, namun diperkirakan angka ini akan bertambah seperti efek bola salju. Penanganan HIV terbilang lambat karena hanya sedikit campur tangan dalam menangani masalah global ini. disamping itu stigma dan diskriminasi masih menjadi musuh nomor satu dalam penanganan HIV. kurangnya pemahaman tentang penularan virus HIV terkadang membuat seseorang men"stigma" dan men"diskriminasi". mirisnya lagi peringatan HAS hanya dijadikan ajang "rame-ramean" saja tanpa memahami makna dalam peringatan ini. Yang terpenting adalah bagaimana menjadikan peringatan ini sebagai titik balik untuk mewujudkan satu dunia tanpa stigma dan diskriminasi.

Jumat, 27 Maret 2009

Sejarah Singkat PSM MAKASSAR


Persatuan Sepakbola Makassar atau lebih populer dengan sebutan PSM Makassar, adalah sebuah tim sepakbola Indonesia yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tim berjuluk Juku Eja yang juga
biasa dijuluki Ayam Jantan dari Timur merupakan salah satu tim terkuat di pentas sepakbola nasional.

Itu bisa dilihat dengan tampilnya tim ini sebanyak tiga kali mewakili Indonesia di ajang Liga Champions Asia.Selain itu, PSM Makassar merupakan salah satu tim yang mencatat rekor prestasi paling stabil di era sepakbola profesional sejak Liga Indonesia digulirkan, dengan sekali menjadi juara dan empat kali tampil sebagai runner-up.

Hebatnya lagi, tim ini hanya sekali gagal menembus putaran final. Satu prestasi yang cukup spektakuler karena mampu tetap eksis dan melanjutkan keperkasaanya, seperti yang pernah dilakukan di era perserikatan.

Kisah terbentuknya PSM Makasar dimulai pada 2 November 1915 yang dinyatakan sebagai berdirinya sebuah perkumpulan sepakbola bernama Makassar Voetbal Bond (MVB) yang di kemudian tercatat
sebagai embrio PSM. Dalam perjalanannya, MVB menampilkan putra-putra pribumi di jajaran elite persepakbolaan Hindia Belanda, seperti Sagi dan Sangkala sebagai pemain andal dan cukup disegani.

Pada masa itu, sekitar 1926-1940, MVB sudah melakukan pertandingan dengan beberapa kesebelasan dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya dari Jawa, seperti Quick, Excelcior, HBS,
sejumlah klub dari Sumatera, Borneo, dan Bali. Sedang dari luar negeri kesebelasan dari Hongkong dan Australia. Pendek kata, MVB langsung melejit sebagai klub ternama.

Sayang pada usianya yang ke-25, kegiatan MVB mulai surut seiring dengan kedatangan pasukan Jepang di Makassar. Itu karena orang-orang Belanda yang tergabung dalam MVB ditangkap, sedangkan
pemain-pemain pribumi dijadikan Romusa (pekerja paksa). Sebagiannya lagi dikirim ke Burma (kini Myanmar). MVB praktis lumpuh total, sebagaimana klub-klub sepakbola di Indonesia kala itu.

Apalagi Jepang menerapkan aturan segala yang berbau Belanda harus dimusnahkan. Tak terkecuali itu adalah klub sepakbola. Sebaliknya, untuk mencari dukungan penduduk setempat, Jepang membiarkan masyarakat menggunakan nama-nama Indonesia. MVB pun berubah menjadi Persatuan Sepakbola Makassar (PSM).

Ketika Indonesia terlepas dari penjajahan. PSM mengadakan reorganisasi dan reformasi di bawah pimpinan Achmad Saggaf yang terpilih menjadi Ketua PSM. Meskipun sederhana, namun roda kompetisi PSM mulai bergulir dengan baik dan teratur. Tampaknya udara kemerdekaan ikut memberi "nafas segar" bagi PSM.

Pada dekade 1950, PSM mulai melakukan ekspansi ke Pulau Jawa untuk menjalin hubungan dengan PSSI. Bintang-bintang PSM pun bermunculan. Salah satunya yang paling fenomenal tentunya adalah
Ramang. Bahkan kehebatan Ramang yang menjadi ikon PSM dan tercatat dalam sejarah sepakbola nasional sebagai legenda itu tetap dikenang hingga saat ini. Mungkin itu pula yang membuat tim ini
terkadang dijuluki Pasukan Ramang.

PSM pertama kali menjadi juara perserikatan pada 1957 dengan mengalahkan PSMS Medan di partai final yang digelar di Medan. Sejak saat itu PSM menjadi kekuatan baru di jagad sepakbola Indonesia.
Terlebih karena setelah itu prestasi tim ini terus berlanjut, sehingga membuat mereka masuk dalam jajaran elit klub di tanah air. Lima kali gelar juara perserikatan mereka raih serta beberapa kali runner-up, semakin memantapkan tim ini layak disebut sebagai jawara Perserikatan, yang hingga saat ini masih tetap menjadi tim papan atas Liga Indonesia.

Di era sepakbola profesioanl, tim ini pernah mencatat prestasi mengesankan dengan menjadi The Dreem Tim ketika mengumpulkan sejumlah pilar tim nasional seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Aji Santoso, Miro Baldo Bento, Kurniawan Dwi Julianto, yang dikombinasikan dengan pemain asli Makasar seperti Ronny Ririn, Syamsudin Batola, Yusrifar Djafar, dan Rachman Usman, ditambah Carlos de Mello, dan Yosep Lewono. Hebatnya, PSM kala itu hanya dua kali menelan kekalahan dari 31 pertandingan yang mereka mainkan.(www.Goal.com)

Sabtu, 07 Maret 2009

Profil MAPHAN UNM


Mahasiswa Peduli HIV/AIDS dan NAPZA (MAPHAN) adalah salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa ) yang berada dalam Lembaga Kemahasiswaan tingkat Universitas. UKM ini bergerak dalam bidang penanggulangan penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan Narkoba. MAPHAN didirikan pada tanggal 22 Nopember 2000 dan mendapat pengesahan dari Rektor UNM pada tanggal 21 Januari 2003.

Titik berat dalam program-program kegitan MAPHAN adalah membangkitkan semangat perlawanan terhadap penyebaran dan bahaya HIV/AIDS dan Narkoba didalam lingkungan kampus khususnya dan masyarakat pada umumnya. Tujuan utama dalam pelaksanaan program ialah membuktikan kepada dunia bahwa tanpa narkoba, generasi kita dapat dapat lebih kreatif dalam pencapaian masa depannya.

Kepedulian akan masalah HIV/AIDS dan Narkoba sangatlah perlu ada dalam setiap diri generasi penerus bangsa. Epidemi penyebaran HIV/AIDS dan penyalahgunaan Narkoba sekarang ini sangat memperihatinkan, generasi-generasi penerus bangsa ini akan hancur dan tak akan bangkit lagi apabila epidemi ini masih terus berlanjut.
MAPHAN sebagai salah satu organisasi yang bergerak di bidang tersebut memiliki tanggung jawab dengan bermodalkan semangat kepedulian dalam upaya penyebaran informasi mengenai bahaya HIV/AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba
Program-program MAPHAN lebih banyak berbentuk :

a. Pelatihan d. Seminar
b. Pengkajian e. Konseling
c. Dialog f. Kampanye

Anggota MAPHAN terdiri dari mahasiswa(i) dari semua Fakultas yang ada di UNM. Walaupun masih terbilang muda MAPHAN sekarang ini telah merekrut banyak anggota dari tiap-tiap jurusan yang berjumlah 212. Minat mahasiswa-mahasiswa UNM sangat besar, sebab dalam wadah ini mahasiswa UNM yang peduli terhadap HIV/AIDS dan NAPZA dapat menyalurkan dan membuktikan bahwa mereka benar-benar Peduli, dan dapat menambah pengetahuan seputar HIV/AIDS dan NAPZA.

ASAS, VISI , DAN MISI ORGANISASI
Asas yang digunakan dalam menjalankan organsasi ini adalah asas Pancasila.
Visi : Melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan Napza.
Misi :
1. Mencari, mengkaji, dan menyebarluaskan informasi tentang HIV/AIDS dan Napza
2. Membangun kemitraan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyalahgunaan HIV/AIDS dan Napza
3. Membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS dan Napza
4. Turut berpartisipasi dalam pencapaian Tri Dharma perguruan tinggi.

SASARAN
MAPHAN memiliki dua sasaran yakni umum dan khusus.
1. Sasaran umum masyarakat
2. Sasaran khusus pelajar dan mahasiswa

MITRA ORGANISASI
Lembaga kemahasiswaan MAPHAN dalam menjalankan program kerja selalu menjunjung tinggi usaha kerjasama dengan berbagai pihak, dalam hal ini kerjasama jaringan informasi
antara lain: Dikti, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar, Dinas Kesehatan Kota Makassar, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Kepolisian Wilayah Kota Makassar, Dinas Pendidikan Nasional Makassar, Departemen Agama Sulawesi Selatan, Badan Narkotika Propinsi Sul-Sel (BNP), Badan Narkotika Kota Makassar (BNK), Komisi Penanggulangan Aids Propinsi Sul-Sel (KPA), Komisi Penanggulangan Aids Daerah Makassar (KPAD), Palang Merah Indonesia Cabang Makassar, Yayasan Metamorfosa makassar, Yayasan Kelompok Peduli Penyalahgunaan Narkoba (YKP2N), Kra-AIDS, Yayasan hatii kita Makassar, Yayasan Gaya Celebes (YGC), UKM Kepalangmerahan Indonesia Unit 101 UNM, SMU/SMK di SULSEL, dan Instansi terkait lainnya.

KEGIATAN YANG PERNAH DI IKUTI DAN Di LAKSANAKAN
Secara garis besar kegiatan yang pernah di ikuti dan dilaksanaka MAPHAN UNM
1. Bazar musik peduli, pemutaran Film, Kampanye dan penyuluhan mengenai Narkoba dan HIV/AIDS yang melibatkan pelajar dan mahasiswa.
2. Mengadakan dialog interaktif dan buka puasa bersama tentang HIV/AIDS yang di ikuti keluarga besar UNM.
3. Mengikuti Seminar dan Lokakarya Nasional Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS dan Narkoba yang diadakan oleh DIRJEN DIKTI..
4. Mengadakan simulasi Anti Stigma Diskriminasi ODHA yang diadakan Palang Merah Indonesia.
5. Mengadakan Talk Show Peringatan Hari Anti Madat Internasional yang dimaksudkan untuk menyatukan visi dunia kampus dalam hal penanganan peredaran narkoba didalam kampus.Untuk menyatukan visi dunia kampus dalam hal penanganan peredaran narkoba didalam kampus.
6. Mengadakan lokakarya tentang Reproduksi Wanita Kaitannya dengan Narkoba
7. Mengikuti kegiatan kampanye hari Anti Madat Internasional. Dan diikuti oleh seluruh lembaga/organisasi yang peduli dengan bahaya narkoba dan HIV.
8. Mengikuti pelatihan Konselor Sebaya yang dilaksanakan oleh Yayasan hati kita bekerjasama dengan UNICEF.
9. Mengikuti Pelatihan Tenaga Penjangkau VCT Service yang dilaksanakan oleh Dinkes Prov. Sul-Sel
10. Mengikuti pelatihan IQ, EQ, dan SQ yang dilaksanakan oleh BK (Badan Konseling) UNM.
11. Mengadakan Talk show mengenai bahaya narkoba ditinjau dari perspektif medis, hukum dan agama, bekerja sama dengan BNP Sulawesi Selatan.
12. Mengikuti pelatihan yang dilaksanakan BNN